Tuesday, April 23, 2013

Kata berkualitas Mengandung Visi yang Jelas

Oleh: Drs. Najib Sulhan, MA

Orang bawah biasanya suka membicarakan orang lain. Orang menengah biasanya membicarakan tentang peristiwa. Orang atas biasanya membicarakan tentang gagasan atau visi masa depan. (Petuah Bijak)
            Berbicara sangat erat kaitannya dengan kebiasaan sehari-hari. Tidak salah jika ada sebuah peribahasa yang mengatakan, “Bahasa menunjukkan bangsa” yang artinya, kebiasaan menunjukkan watak seseorang. Jika sesorang memiliki kebiasaan membicarakan orang, maka sesungguhnya itulah watak yang dimiliki. Begitu juga ketika ada orang yang biasa berkata dengan perkataan yang berkualitas, maka itu pula watak yang seseorang.
            Perhatikan sebuah ceret, apa yang keluar dari ceret itulah isi ceret. Jika ceret berisi air kopi, maka yang keluar air kopi, tidak mungkin air susu. Sama halnya dengan ucapan, apa yang keluar dari ucapan ituah isi hati. Jika dalam tutur kata senantiasa memiliki makna, berkualitas, enak didengar, maka sesungguhnya itulah cermin pribadi yang dimiliki. 
Ucapan yang berkualitas adalah ucapan yang berbobot. Kata-kata berkualitas cermin dari pandangan seseorang. Orang yang berpandangan maju, berpandangan ke depan, selalu memiliki visi yang jelas, kata-kata yang dipilih selalu mengandung makna yang positif. Bahkan kata-kata yang positif itu mampu mempengaruhi orang lain. Setiap perkataan yang terucap selalu memiliki makna dan tujuan. Allah berfirman di dalam surat Al-Muzammil ayat 5 yang artinya, ”Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat/berbobot/berkualitas.
Ucapan yang berkualitas tidak membuat orang lain celaka, tidak membuat orang lain tersinggung, tidak membuat orang lain sakit hati. Ucapan yang berkualitas justru membangkitkan semangat bagi orang yang diajak berbicara. Ucapan yang berkualitas membangun kesadaran untuk berbuat yang lebih baik.
Ucapan yang berkualitas berpijak pada hati yang berkualitas. Hati yang senantiasa berpegang teguh pada nilai-nilai kebenaran. Hati yang senantiasa berpandangan positif dalam menyikapi semua yang terjadi. Ucapan yang berkualitas ini anugerah yang diberikan oleh Allah bagi orang-orang yang membiasakan solat malam.
Orang yang senantiasa mengagungkan nama Allah, maka ucapannya akan senantiasa terjaga. Apa yang diucapkan memiliki makna yang positif. Bahkan apa yang diucapkan kepada orang lain mengandung nilai-nilai kemuliaan, nilai-nilai kebenaran. Nilai-nilai yang mengajak ke masa depan.
            Memandang orang lain dengan pandangan yang positif senantiasa melahirkan kata-kata yang berkualitas. Tidak bisa seseorang memandang diri paling hebat. Dengan memandang diri paling hebat akan muncul rasa sombong. Selain itu, akan mudah meremehkan orang lain dan tidak mau menghargai orang lain. Bahkan dengan mudah menghina orang lain.
            Orang yang mempunyai kebiasaan untuk menghina orang lain, menggunjing, dan mencari keburukan orang lain tidak akan mempunyai kesempatan untuk bisa memperbaiki diri. Akhirnya, akan menjadi orang yang merugi di kemudian hari dan berada pada posisi yang rendah di mata manusia dan terhina di hadapan Allah swt.
            Lingkungan  sekolah yang terbiasa dengan ucapan yang berkualitas,  akan membentuk pola pikir yang positif. Guru  senantiasa mengajak kepada anak untuk membangun cita-cita ke depan, memberikan motivasi yang baik. Begitu juga antar guru, senantiasa terbangun komunikasi yang saling menyemangati dalam menyusun program dengan visi yang jelas. Dengan demikian, anak akan terbiasa dengan pola  pikir saling menyemangati, pola pikir masa depan.
Begitu juga di lingkungan rumah yang terbiasa dengan ucapan yang berkualitas, akan membentuk pola pikir yang berkualitas. Orang tua senantiasa mengajak anak berkomunikasi tentang mimpi-mimpi ke depan. Tentunya bukan dengan bahasa yang mendekte, tetapi dengan bahasa yang bersahabat kepada anak. Apalagi orang tua mampu memberikan keteladanan yang baik, maka anak akan mudah menerima penjelasan dari orang tua.
Ada kata-kata yang perlu dihindari di dalam berkomunikasi. Kata-kata ini tidak akan berpengaruh  positif kepada diri sendiri dan orang lain. Justru kata-kata ini akan  merugikan diri sendiri dan orang lain. Ucapan buruk yang perlu dihindari antara lain
1.      Menggunjing
      Menggunjing adalah membicarakan kejelekan apa yang dilakukan oleh orang lain. Ketika seseorang membicarakan kejelekan orang lain, sesungguhnya telah membuka aibnya sendiri. Seperti sebuah peribahasa, “Menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri.”  Tidak ada orang baik yang hobinya membicarakan orang lain. Jika hal ini dilihat oleh anak, maka anakpun akan mebiasakan menggunjing temannya. Anak lebih mudah meniru apa yang dilakukan oleh orang-orang dewasa yang ada di sekitarnya. Untuk itu kebiasaan menggunjing perlu dihindari.
2.      Memfitnah
Memfitnah adalah membicarakan kejelekan orang lain yang tidak sesuai dengan yang dilakukan orang lain. Fitnah ini termasuk mengarah pada adu domba. Orang yang suka memfitnah sering kali bermula dari perasaan iri, dengki, yang memicu kebencian. Ucapan yang mengarah pada fitnah dapat berakibat lebih parah. Dari fitnah terjadi pertengkaran, bahkan tidak sedikit yang berujung dengan hilangnya nyawa.  Untuk itu fitnah harus dihindari.

No comments: