Tuesday, April 30, 2013

Jalan Menggapai Sukses



Oleh: Drs, Najib Sulhan, MA

Setiap orang mendambakan hidup sukses. Namun banyak orang yang putus asa karena merasa tidak mempunyai banyak modal. Mereka menganggap bahwa sukses itu milik anak yang hasil UN bagus, sehingga berbagai cara dilakukan. Ada juga yang menganggap sukses milik anak yang cerdas. Begitu juga anak yang orang tuanya berduit pasti sukses. Padahal, semua orang mempunyai hak untuk hidup sukses.
Sesungguhnya kesuksesan seseorang tidak ditentukan oleh UN. Jangankan untuk menentukan kesuksesan, UMPTN saja tidak siap dengan menerima hasil UN. Artinya, untuk masuk ke Perguruan Tinggi tidak menggunakan hasil UN, tetapi harus melalui jalur tes. Ini menunjukkan bahwa UN belum bisa menjadi standar yang bagus dalam menentukan kelulusan anak.
Sukses sesungguhnya tidak bisa ditentukan oleh  nilai akademik. Banyak anak yang pandai, selalu rangking di masa sekolah, ternyata juga  tidak lebih sukses dari yang biasa-biasa saja. Justru kecerdasan spiritual dan emosional jauh lebih berpeluang sukses dibanding kecerdasan intelektual. Untuk itu jangan berkecil hati jika ketika dibangku sekolah tidak rangking atau tidak menjadi juara kelas.
 Sukses juga tidak ditentukan oleh keturunan. Tidak sedikit orang yang terlahir dari keluarga kaya, mengalami kegagalan hidup. Sementara banyak orang yang terlahir dari keluarga tidak mampu, yang hidupnya biasa-biasa saja, justru menjadi orang sukses. Untuk itu tidak perlu berkecil hati jika terlahir dari keluarga kurang mampu. Justru bersedihlah ketika di akhir hayat hidupnya melarat. Teruslah berusaha dengan keyakinan yang kuat.
Sukses tidak ditentukan oleh kesempurnaan tubuh. Banyak orang yang memiliki fisik kurang sempurna, tetapi bisa mengukir prestasi dunia. Bisa menjadi sukses pada bidang yang ditekuninya. Sementara, banyak orang yang memiliki fisik sempurnah, tetapi gagal dalam mengarungi kehidupan.  Seolah-olah mereka tidak mempunyai visi dalam kehidupan yang ada. Untuk itu tidak perlu berkecil hati jika ada yang terlahir dengan kondisi fisik yang kurang sempurna. Sadari bahwa setiap kekurangan pada diri manusia, juga ada kelebihan, Itulah potensi yang harus terus dipacu.
Di dalam Al-Qur’an surat Al-Insyirah ayat 4 sampai 7 Allah memberikan kata kunci bagi orang yang ingin sukses, “Sesungguhnya di samping kesulitan ada kelapangan. Sesungguhnya di samping kesulitan ada kelonggaran. Kerena itu, bila engkau telah selesai dari satu pekerjaan, segeralah mengerjakan pekerjaan berikutnya dengan tekun. Namun kepada Tuhanmu sajalah kamu mengharapkan balasannya.”
Dari ayat di atas, ada beberapa pelajaran sebagai jalan menggapai sukses. Pertama, Untuk menggapai sukses dibutuhkan kerja keras, bukan malas. Orang-orang yang sukses kebanyakan mempunyai pengalaman hidup yang penuh perjuangan. Banyak menemukan masalah dan terus belajar menyelesaikan masalah. Namun sayang, banyak orang tua yang sukses lupa pada jejak perjuangannya sehingga anaknya tidak dilatih untuk bekerja keras dan hanya menikmati kekayaan yang ada.
Albert Eistain seorang ilmuwan fisika yang dianggap sebagai manusia tercerdas abad 20 menyampaikan pesan lewat kata bijaknya, “Kesuksesan ditentukan 99% kerja keras dan 1% kecerdasan. Sedangkan Mahatma Gandhi, Perdana Menteri India pernah mengatakan bahwa untuk mencapai kesuksesan diperlukan proses dan kerja keras. Sesungguhnya kepuasan itu terletak pada usaha bukan pada hasil.
Kedua, Orang yang bekerja keras itu mempunyai mimpi, keinginan, atau cita-cita. Untuk apa bekerja kalau tidak ada sesuatu yang hendak diraih. Belajar dengan sungguh-sungguh pasti ada keinginan untuk memperoleh prestasi tertinggi. Kalau tidak mempunyai keinginan itu, maka cukup hanya mencari contekan teman dengan hanya bermalas malasan. Ada sebuah kata bijak, “Tidak ada sesuatu yang terwujud, bila kita tidak pernah bermimpi”. Untuk itu berawal dari  mimpi, sebagai tangga menggapai sukses.
Ketiga, konsisten terhadap mimpi, keinginan, atau cita-cita. Orang-orang yang konsisten atau vokus dan tekun pada apa yang diinginkan atau minat, akan mampu mencapai kondisi terbaik. Apalagi dengan modalitas potensi atau bakat yang sudah dimiliki.
Keempat, disiplin dan ulet. Untuk menuju pada apa yang menjadi vokus, kadang rintangan menghadang. Untuk itu dibutuhkan kerja yang disiplin dan ulet. Selesai satu urusan dikerjakan urusan yang lain. Allah mengajarkan kepada umat manusia agar memiliki etos kerja.
Kelima, mohon pertolongan kepada Allah. Apapun yang terjadi pada manusia, tidak lepas dari campur tangan Allah. Jika ada orang yang hanya bekerja keras tanpa berdoa, itu hanya dilakukan oleh orang-orang yang sombong. Atau ada orang yang hanya mohon kepada Allah tanpa bekerja, itu tergolong orang yang malas. Bekerja keras dan bermohon kepada Allahlah cara terbaik untuk menggapai sukses.
Dengan konsep Al-Qur’an, maka sesungguhnya semua orang  mempunyai peluang untuk bisa menggapai sukses. Kerja keras, mimpi atau keinginan yang  jelas, konsisten dan vokus, disiplin dan ulet, serta berharap pertolongan Allah merupakan kunci yang bisa dijadikan panduan. Sebaliknya, kegagalan disebabkan abai terhadap konsep Al-Qur’an.

No comments: